Jelajahi topik seputat content pillar mulai dari definisi, jenis, contoh, hingga manfaatnya melalui artikel insight Visuwisu.
Apa Itu Content Pillar? Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Table of Contents
Dalam dunia konten digital, pilar konten atau dalam bahasa Inggris content pillar adalah hal yang wajib diperhatikan untuk memastikan keberhasilan pembuatan konten. Hal ini juga dapat menjadi pedoman untuk membuat konten yang sesuai dengan branding perusahaan.
Content pillar adalah landasan yang biasanya digunakan untuk mengembangkan akun media sosial ataupun website perusahaan yang ingin menjangkau audiens melalui saluran digital. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan konten yang efektif.
Pada artikel ini, kami akan mengupas definisi pilar konten, manfaat, jenis-jenisnya, hingga contoh content pillar yang dapat membantu kamu memahami topik ini lebih dalam. Untuk itu, simak artikel ini hingga tuntas.
Apa itu Content Pillar?
Content pillar adalah tulang punggung dari strategi konten, terutama dalam digital marketing. Sederhananya, ini adalah topik utama yang luas dan nantinya akan dikembangkan lagi menjadi konten-konten lebih detail dan spesifik.
Selain itu, content pillar adalah strategi yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mendukung tujuan bisnis dalam membuat konten.
Dalam konteks media sosial, pilar konten dianggap sebagai kumpulan kategori konten yang relevan dengan audiens. Sehingga, audiens lebih tertarik pada akun yang dijalankan.
Untuk menambah wawasan mengenai pilar konten, berikut adalah beberapa karakteristik yang dimilikinya:
Topik luas dan mendalam: Pilar konten berfokus pada satu tema besar yang berkaitan dengan bidang dan niche bisnis. Tema tersebut haruslah luas dan mendalam, sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan komprehensif kepada audiens.
Informatif dan komprehensif: Pilar konten biasanya memberikan informasi yang lengkap dan mendalam tentang topik yang dibahas.
Sumber bagi konten pendukung: Pilar konten dapat dijadikan sebagai sumber dalam pembuatan konten pendukung yang lebih spesifik dan detail. Konten pendukung tersebut dapat berupa blog post, infographic, video, atau update media sosial.
Bisa disimpulkan bahwa content pillar adalah elemen penting dalam mengembangkan konten yang sesuai dengan niche dan branding bisnis.
Manfaat Membuat Content Pillar
Content Pillar adalah stratrgi konten yang memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan brand. Adapun manfaat dari membuat content pillar adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Konten Lebih Terencana
Dengan memiliki konten inti yang terencana dengan baik, kamu dapat merancang kalender editorial yang lebih terstruktur dan memastikan bahwa setiap konten telah mendukung tujuan utama bisnis.
2. Memenuhi Kebutuhan Audiens
Selain membuat konten lebih terencana, content pillar adalah strategi yang memungkinkan bisnis untuk mendalami topik atau tema yang benar-benar relevan dengan audiens target.
Dengan memahami kebutuhan, pertanyaan, dan minat audiens, kamu dapat menciptakan konten yang lebih bermakna dan bernilai bagi mereka.
3. Struktur yang Lebih Baik
Pilar konten juga dapat membentuk struktur hierarki di situs web yang lebih baik dengan memastikan konten terhubung secara logis melalui tautan.
Hal ini dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan memudahkan navigasi, sehingga pengunjung dapat dengan mudah menemukan informasi relevan lainnya.
4. Menjaga Konsistensi Brand
Dengan memusatkan konten di sekitar topik atau tema inti, bisnis dapat mempertahankan konsistensi branding mereka.
Kontinuitas ini dapat membantu membangun citra brand yang kuat dan mengomunikasikan pesan secara konsisten kepada audiens.
5. Mendukung Praktik SEO
Terakhir, content pillar adalah strategi yang efektif untuk praktik SEO. Dengan menciptakan konten inti pada topik tertentu, kamu dapat meningkatkan peringkat mesin pencari dan meningkatkan visibilitas online.
Internal linking dalam konten juga dapat mendukung keterkaitan antar halaman, sehingga dapat memberikan sinyal positif kepada mesin pencari.
Jenis-Jenis Content Pillar
Jenis content pillar dapat bervariasi tergantung pada konteks bisnis dan tujuan pemasaran konten. Namun, secara umum, ada beberapa jenis content pillar media sosial maupun website yang umumnya digunakan dalam strategi konten:
1. Marketing
Jenis ini fokus pada konten yang dirancang untuk mendukung tujuan pemasaran bisnis. Pilar konten dapat mencakup konten yang mempromosikan produk atau layanan dengan mengenalkan brand kepada audiens atau mendorong konversi.
2. Educational
Pilar konten ini bertujuan untuk memberikan nilai edukasi kepada audiens. Jenis ini dapat berupa panduan, tutorial, atau sumber yang mendalam untuk membantu audiens memahami suatu topik atau memperoleh keterampilan baru.
Jenis ini dapat digunakan untuk media sosial maupun website dengan gaya yang berbeda. Contoh content pillar social media menggunakan jenis ini adalah topik seperti:
Cara Memilih Agensi Kreatif dengan Benar.
Alasan Mengapa Brand Personality itu Penting.
dan lainnya.
3. Entertainment
Pilar konten jenis ini berfokus pada konten yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada audiens. Konten yang dimaksud dapat berupa video lucu, cerita pendek, atau konten kreatif lainnya yang dirancang untuk membuat audiens terhibur.
Contoh content pillar social media yang bersifat menghibur adalah meme kreatif yang berhubungan dengan bisnis.
4. Agile
Selanjutnya, jenis agile yang melibatkan pembuatan konten responsif dan dapat beradaptasi dengan perubahan tren. Konten jenis ini memungkinkan bisnis untuk tetap relevan dan terhubung dengan audiens.
5. Conversational
Terakhir, conversational content pillar. Konten yang merangsang interaksi dan percakapan dengan audiens dikategorikan sebagai conversational. Jenis ini dapat mencakup pertanyaan, jajak pendapat, atau konten yang merespons langsung komentar dan tanggapan dari audiens.
Contoh Content Pillar
Dalam bagian ini, kami membagi contoh pilar konten menjadi dua yaitu contoh content pillar social media dan website. Berikut adalah contoh dari keduanya:
1. Contoh Content Pillar Social Media
Topik Utama: Panduan Belajar Pemrograman.
Konten Inti: Langkah-langkah Mempelajari Bahasa Pemrograman Baru.
Konten Pendukung: Video tutorial singkat "Tips Efektif Belajar Pemrograman" atau kuis interaktif "Tes Seberapa Jauh Kamu Paham tentang Python."
Topik Utama: Desain Grafis Kreatif
Konten Inti: Carousel "Ide Desain Grafis Setiap Pekan."
Konten Pendukung: "Berbagai Tema Desain" atau Behind-the-Scenes video "Proses Pembuatan Desain Grafis Terbaru."
2. Contoh Content Pillar Website
Topik Utama: Trend Model Sepatu 2024.
Konten Inti: Artikel mendalam tentang "Mengintip Trend Sepatu Terbaru Tahun Ini."
Konten Pendukung:
Galeri Gambar koleksi terbaru 2024.
Video showcase "Pameran Virtual: Sepatu Pilihan dari Desainer Terkenal."
Infografis "Memadukan Sepatu dengan Fashion Trend Terkini."
Topik Utama: Menjaga dan Merawat Sepatu dengan Benar.
Konten Inti: Seri artikel "Panduan Merawat Sepatu Agar Tetap Tahan Lama."
Konten Pendukung:
Video tutorial "Cara Membersihkan Sepatu Kulit dengan Mudah."
Infografis "Tips Mencegah Kerusakan Sneakers."
Resep "DIY Pembersih Alami untuk Sepatu."
Kesimpulan
Dalam rangkaian pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa content pillar adalah sebuah landasan yang kokoh untuk mengelola dan mengoptimalkan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.
Sehingga sangat penting untuk bisnis apapun yang ingin menjangkau audiens melalui saluran online. Apakah brand kamu sudah memiliki content pillar yang baik?
Jika kamu merasa kewalahan dengan pembuatan content pillar hingga produksi kreatifnya, Visuwisu dapat membantu. Dengan tim agile kami, semua kebutuhan aset kreatifmu dapat terpenuhi.
Yuk, hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai konten kamu!